Zaman sudah berubah menjadi sangat modern, contohnya kendaraan pribadi dan umum yang digunakan manusia untuk memudahkan beraktivitas sehari-hari seperti motor, mobil, bis, dan truk yang bisa berubah menjadi Transformers. (maaf! bukan lagi bahas film). Kendaraan atau transportasi terbagi menjadi 3 yaitu transportasi darat, transportasi laut, dan transportasi udara, mungkin akan tetap 3 sampai negara api menyerang. #KayakFilmAvatar.
Bicara tentang transportasi darat, menurut gue transportasi darat yang jadul (lama) itu ternyata lebih bagus daripada yang modern. Mengapa? #TandaTanya Soalnya transportasi atau kendaraan yang lama itu rajin sikat gigi, coba kalo lihat yang sekarang, motor dan mobil udah nggak punya gigi. Makannya gimana dong kalo nggak punya gigi? #MulaiNggakNyambung.
Baiklah sekarang gue mau bicara yang serius. Kendaraan umum yang gue sukai yaitu angkot (angkutan kota) soalnya gue setiap naik angkot itu gratis nggak pernah bayar, hebat nggak tuh? #HebatNggakYa? Bukannya sombong atau bukan karena gue dikira anak sopir angkot, tapi memang naik angkot itu gratis nggak bayar TAPI turunnya yang bayar. #PakeLogika. Soalnya diangkot itu terkadang ada tulisan yaitu "Naik Gratis Turun Bayar". Tapi itu tidak selamanya seperti itu bisa aja turunnya gratis kalau pas naik penumpangnya langsung bayar. Naik kendaraan umum seperti angkot itu sangat unik soalnya sopir atau penumpang bisa tahu mana penumpangnya yang cadel (sulit membaca huruf R).
Contoh 1:
Penumpang biasa : "Kiri Bang!"
Sopir angkot : "Iya!"
(Angkot kemudian berhenti disebalah kiri jalan)
Contoh 2:
Penumpang cadel : "Kili Bang!"
Sopir angkot : "Apa?"
Penumpang cadel : (teriak) "Kiliii Bang...!!! Kiliiii...!!!"
Sopir angkot : "Oh mau beli buah? pasar masih jauh!"
Penumpang cadel : "Itu kiwi bang!"
Sopir angkot : "Terus mau kemana?"
Penumpang cadel : (kesel dalam hati) "Ke hati lo aja deh Bang!"
Sopir angkot : "Kok diam?"
Penumpang cadel : (teriak) "Belhentiii...!!! Tulun disini!"
Sopir angkot : "Abang disini kok gak kemana-mana."
Penumpang cadel : (mau lompat dari angkot) "Bang! saya lompat ya!"
Sopir angkot : (kaget) "Jangan lompat! Emangnya mau turun dimana sih?"
Penumpang cadel : (suara pelan) Stop!"
Sopir angkot : "Ohhh mau berhenti disini, bukannya bilang dari tadi!"
Penumpang cadel : (muka melas) "Aduhhh, saya udah bilang dali tadi kelesss!"
Begitulah kira-kita perbincangan sopir angkot dengan penumpang yang cadel. Lain kali kalau cadel jangan naik kendaraan umum mending naik haji aja bila mampu. #RukunIslamYangKeLima.
Tidak semua kendaran umum gue suka tapi ada kendaraan umum yang paling gue takut untuk dinaiki, yaitu bis kota seperti Kopaja, Metro Daus Mini. Soalnya setiap naik bis kota gue sering dipalakin (dimintain uang). Buktinya setiap ada penumpang naik bis kota kemudian duduk, tiba-tiba seseorang datang menghampiri penumpang tanpa bersuara, dia dekatkan tangannya ke arah penumpang (sudah ada uang recehan dan ribuan) seraya seperti ingin meminta uang, tanpa basa-basi kita keluarkan uang kita dari dompet atau kantong saku untuk diberikan kepada seseorang tersebut tanpa bersuara juga namun jika seseorang tersebut baik maka akan diberikan kembaliannya kepada penumpang dan ternyata dia adalah seorang . . . . . . . . . . KENEK BIS KOTA . . . . . . . . . . ! ! ! #KirainSiapa? Berbeda dengan angkot di bis juga ada tulisan seperti "Naik Bayar Turun Gratis". Tapi bisa juga naik dan turunnya gratis malah dibayar itu kalau kita punya bakat bernyanyi. Ada yang bakat bernyanyi? Silahkan coba! Coba jadi pengamen.
Pernah berfikir nggak sih? Kalo gue sih sering mikir, mikirin kamu iya kamu I Love You (Ala Dodit Stand Up Comedian). Maksudnya pernah berfikir nggak mengapa naik transportasi darat kalau kita ingin turun selalu bilang "Kiri Bang!" atau "Kiri pir" (kataan singkat untuk sopir). Sedangkan transportasi laut dan udara itu tidak ada. Emang pernah dengar gitu orang naik kapal laut tiba-tiba bilang "Kiri nahkoda!" nggak ada kan! terus nahkodanya bilang "Lurus aja masih jauh apalagi kiri!" atau pernah dengar juga penumpang pesawat bilang "Kiri pilot!" kemudian tiba-tiba pesawatnya rem mendadak gitu, kan nggak mungkin. Berarti sebutan "Kiri-kiri" ini hanya bisa terjadi jika naik kendaraan umum didarat saja.
Tapi pernah juga gue naik kendaraan umum darat, waktu itu gue mau berhenti gue bilang "Kiri Bang!" tapi nggak mau berhenti, gue teriak aja "Kiriii Bang..!! Kiriii...!!!" nggak mau berhenti juga, yang ada malah gue diketawain sama penumpang lain, akhirnya gue pasrah diam aja. Tapi lama-kelamaan kendaraan yang gue naiki berhenti juga, tapi tidak disebelah kiri jalan melainkan disebelah kanan jalan. Soalnya waktu itu gue lagi naik Trans Jakarta atau sering disebut busway. #Yaiyalah.
Trans Jakarta atau yang sering disebut busway ini beroperasi di Jakarta katanya sih untuk mengurangi kemacetan. #ApaIya? Tapi malah dengan adanya busway ini jalanan semakin macet dan busway pun juga ikut macet karena banyak kendaraan umum yang masuk ke jalur busway. Coba kalau kita melihat kereta nggak pernah macet dan jalur kereta nggak ada kendaraan lain yang masuk ke jalur ini, berarti kereta termasuk kendaraan ditakuti. Untuk pemerintah kalau ingin mengurangi kemacetan jangan menggunakan busway tapi coba ganti perannya, busway masuk kejalur kereta biar nggak macet, kereta masuk ke jalur busway biar kendaraan lain takut masuk kejalur busway. Jadi sopir bus way nggak usah takut macet lagi dan ngendarainnya juga gampang soalnya jalur kereta rapat jadi nggak usah belok muterin stirnya. Tapi, yang kasian sama masinis kereta solanya jalur busway longgar buat kereta terus masinin kereta susah buat beloknya, gimana nggak susah, kereta aja nggak punya stir. #Mikir.
Walaupun kereta nggak punya stir tapi kereta adalah kendaraan darat yang paling kuat soalnya bannya nggak pernah bocor. Emang pernah liat gitu dipinggir jalan ada tulisan 'TAMBAL BAN KERETA' nggak ada! atau mungkin ada tukang tambal yang iseng sebarin ranjau paku di rel kereta, yang ada juga pakunya yang harus ditambal. #Absurd. Dibandingkan dengan kendaraan darat lainnya kereta adalah kendaraan yang tidak patuh terhadap lalu lintas, buktinya stir kereta aja dilepas, nggak pakai kaca spion, dan masinisnya nggak pake sabuk pengaman, tapi yang anehnya nggak ada satupun polisi yang berani tilang kereta, udah gitu ngendarainnya ugal-ugalan ada kendaraan yang lewat didepannya cuma di klakson aja tapi tetep ditabrak juga. Bahaya tuh! #Emang KeretaKayakGitu.
Jangan heran, ngendarain kereta itu sulit daripada kendaraan darat lain dan berkonsentrasi ngendarainnya jangan sampai salah jalan. Kalau ngendarain motor atau mobil tiba-tiba salah jalan itu masih bisa puter balik, coba kalau kereta salah jalan, putar baliknya jauh. Jadi, Masa Lalu Dilarang Putar Balik. #Jauh.
Oleh karena itu jangan mikirin masa lalu soalnya putar baliknya jauh.
Masa Lalu Dilarang Putar Balik
By : Riyana Wibowo
Follow me : @wibowo96